SDM PKH Kec. Cigeulis Kembali lakukan Graduasi Mandiri KPM PKH.





Bermula pada saat setelah selesai acara pertemuan kelompok sekaligus P2K2 modul 1 sesi 2, Ahmad Didi Rosadi pendamping PKH Desa Tarumanagara ini rutin memberikan edukasi tentang pemanfaatan bantuan PKH yg saat ini sedang bergulir dimasyarakat, selain itu pendekatan secara persuasif kepada para KPM telah dilakukan, alhasil alhamdulillah pada hari sabtu, 21 Februari 2019, ada salah satu KPM PKH pada saat setelah pertemuan FDS, tiba-tiba menghampiri saya, dan dengan ikhlas dan ridho beliau memutuskan untuk keluar dari kepesertaan PKH, karena dirinya sadar kehidupannya dibanding 5 thn yg lalu alhamdulillah sudah merasakan sejahtera. Kata Didi. Sebut saja ibu Bayinatul Hasanah, 40 th, kp. Cisaat DS. Tarumanagara kec. Cigeulis, sejak menerima bantuan PKH tahun 2012, sampai awal 2019, dirinya dan keluarganya merasa sangat terbantu, terlebih beliau memiliki banyak putra dan putri, untuk keperluan membeli pakaian seragam sekolah, buku tas dan lain sebagainya. 

Suami dari ibu bayi yg akrab dipanggil sebagai ustad jasman, adalah seorang ustad dan juga sering mengisi ceramah, juga dlm kesehariannya sbg petani, dianggap cukup dlm menghidupi keluarganya. Bayi menuturkan bahwa ketika 5thn yg lalu memang benar kehidupannya sangat sulit, rumahnya pun berdindingkan bambu, dan hampir roboh, Dan alhamdulillah saat ini kami sudah mendirikan rumah cukup besar, meski belum selesai 100%, nyhunkeun doana bae pak. Ujar bayi.

Sementara, Didi pendamping PKH sekaligus korcam cigeulis, bersama sama pendamping desa yg lain, sabtu 01 Februari 2019, berkunjung ke rumah KPM tersebut bersilaturahmi sekaligus menjelaskan mekanisme graduasi Mandiri. Didi sangat bangga dan salut kepada salah satu KPM PKH binaannya dengan sadar dan penuh keikhlasan memutuskan keluar dari kepesertaan, karena menganggap keluarga sudah cukup sejahtera. Kami jg berharap graduasi Mandiri ini bisa ditiru dan diikuti oleh pendamping desa yg lain. Graduasi Mandiri KPM PKH adalah menjadi sebuah prestasi lebih seorang pendamping, karena telah berhasil memberikan mindset tentang keluarga sejahtera, tidak mudah kita memberikan pemahaman kpd masyarakat khususnya KPM utk graduasi karena kita anggap sudah sejahtera, yg pada kenyataannya, dilapangan mungkin byk yg sudah kita anggap sejahtera tetapi masih saja menginginkan bantuan PKH, padahal sudah tidak layak lg mendapatkan bantuan. Ujar Didi.

Oleh karena itu mari kita sama-sama terus meningkatkan intensitas kita dalam memberikan edukasi PKH lebih masif lagi, dan bukan sekedar berurusan tentang jumlah bantuannya saja, lebih dari itu, karena tugas pendamping tanggung jawabnya lebih besar untuk pendampingan keluarga dan memberikan pemahaman dan mindset yg baik tentang keluarga sejahtera, keluarga yg dapat keluar dari garis kemiskinan.sesuai dgn moto dari seorang Social worker "Help People and To Help themselvis".Bisa, pasti bisa dan harus bisa.

Comments